Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Ya Allah, limpahkanlah shalawat , keselamatan (salam) dan keberkahan bagi junjungan kami Nabi Muhammad SAW
Dan setelah itu saya berkata : Beliau SAW adalah junjungan
kita, bernama (Nabi) Muhammad SAW bin Abdillah bin Abdul Muthalib. Dan nama
aslinya adalah Syaibatul Hamdi , sebab beliau SAW memang dipuji akan derajat
dan perilakunya yang tinggi
Abdul Muthalib (kakek Nabi SAW) adalah putra Hasyim yang nama
aslinya Amr bin Abdul Manaf atau terkenal dengan sebutan Mughirah , yang
kedudukannya selalu bertambah dikarenakan perbuatannya yang mulia
Dan Mughirah adalah anak dari Qushayyi , nama aslinya
Mujammi’ , lalu terkenal dengan panggilan Qushayyi dikarenakan mengasingkan
diri ke daerah Qudha yang amat terpencil
Sampai akhirnya ALLAH Ta’ala mengembalikan lagi ke tanah
haram (Mekkah) yang terjaga kemuliannya , lalu dia memegang peraturan-peraturan
di tanah suci
Mujammi’ adalah anak dari Kilab, nama
aslinya Hakim bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ayyi bin Ghalib bin Fihr, yang
terkenal dengan julukan Quraisy. Demikianlah asal-usul nasabnya , sampai
akhirnya (dari tokoh Mekkah yang bernama Fihr) disebutlah suku Quraisy
Adapun keturunan beliau SAW , jauh sebelum itu adalah dari
Bani Kinanih, sebagaimana orang-orang yang amat suka menyebut Kinana (Kinaniyu)
Fihr adalah anak dari Malik bin Nadhr bin
Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikan bin Ilyas , dia adalah orang pertama kali
yang menghadiahkan seekor unta di Tanah Haram (Mekkah) untuk disembelih
Kemudian dari tulang rusuk Ilyas terdengar suara nur Muhammad
SAW yang sedang berdzikir kepada ALLAH dan bertasbih
Sayyid Ilyas adalah anak dari Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin
Adnan. Demikianlah penjelasan silsilah yang indah laksana permata yang
berurutan sebagaimana yang sudah dijelaskan oleh ulama ahli hadits yang
kualitasnya bagus
Dan silsilah Nabi SAW sampai juga kepada Nabi Ibrahim AS tapi
Nabi SAW memang jarang sekali menyebutnya karena memang tidak senang
menyebut-nyebut
Sayyid Adnan adalah seorang tokoh ahli biografi
Adnan adalah keturunan Adz Dzabih Nabi Ismail yang termasuk
keluarga bangsawan (di sinilah pusara dari rantai nasab yang menghubungkan Nabi
Muhammad SAW dengan Nabi Ibrahim Khalilullah)
Maka sangat agung sekali keturunan Nabi SAW dia laksana
kalung permata yang melingkar berantai , yang gemerlap dan bersinar, bagaikan
bintang-bintang, intan berlian
Bagaimana tidak demikian ! Sebuah junjungan adalah yang
termulia, beliau Nabi SAW yang merupakan penengah dari untaian-untaian itu
Nazab Nabi SAW adalah sebagaimana yang engkau angan-angankan
, disebabkan ketinggian beliau SAW laksana berbintang jauza’
Sangat indah nian sebuah nazab yang terhimpun oleh peri-peri
yang mulia yang menjadi sebuah kebesaran , dan engkau di dalam sana termasuk
bagian dari intan berlian yang amat indah dan terjaga
Sungguh amat mulia menjadi satu keturunan yang dimuliakan
(disucikan) oleh Allah Ta’ala dari kotornya jaman jahiliyah
Demikianlah apa-apa yang dijelaskan oleh Syekh Zainuddin
Al-Iraqi berdasarkan hadits Nabi SAW dengan susunan kata yang amat puitis
(indah) , mudah dan jelas
Sudah dipelihara demi kemuliaan nama Nabi Muhammad SAW, yakni
dipelihara dari bapak-bapaknya yang mulia demi kebaikan-kebaikannya
Mereka semua jauh dari kotornya jaman jahiliyah dan tidak
terpengaruh oleh kotornya jaman itu. Mulai dari Nabi Adam as, bapak-bapaknya
dan ibu-ibunya
Semua kemuliaan tersebut beriringan dengan Nur Kenabian
Muhammad SAW yang berjalan turun temurun dari leluhurnya yang sangat mempesona
Kemudian menancaplah cahaya itu begitu tenang pada kakeknya
yang bernama Abdul Muthalib , dan ayahnya yang bernama Abdullah
Sebarkanlah
bau harum ya ALLAH , kepada kuburan beliau SAW yang mulia, sebuah wewangian
dari rahmat dan kesejahteraan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar