MENGENANG SOSOK BUNDA
Kata
orang : aku terlahir dari perut seorang IBU ......
namun, sosok itu kini telah tiada
namun, sosok itu kini telah tiada
Teringat dulu ....
Bila dahaga, yang susukan aku....IBU
Bila dahaga, yang susukan aku....IBU
Bila
lapar, yang suapkan aku....IBU
Bila sendirian,
yang sentiasa di sampingku....IBU
Kata IBU,
perkataan pertama yang aku sebut ..... IBU
Bila
bangun tidur, aku cari....IBU
Bila
ku menangis, orang pertama yang datang ... IBU
Bila ingin
bermanja, aku dekati....IBU
Bila
sedih, yang dapat membujukku hanya...IBU
Bila nakal,
yang memarahi aku....IBU
Bila
merajuk, yang membujukku cuma....IBU
Bila
melakukan kesalahan, yang paling cepat marah....IBU
Bila
takut, yang tenangkan aku....IBU
Bila ingin
peluk, yang aku suka peluk....IBU
Aku
selalu teringat akan ....IBU
Bila
sedih, aku mesti telepon....IBU
Bila senang,
orang pertama aku ingin beritahu.....IBU
Bila jengkel
..... IBU lah tempatku mencurahkan perasaan ....
Bila
takut, aku selalu panggil... "buuuuu! "
Bila
sakit, orang paling risau adalah....IBU
Bila akan
ujian, orang paling sibuk juga....IBU
Bila berbuat
salah, yang marah aku dulu....IBU
Bila ada
masalah, yang paling risau.... IBU
Yang
masih peluk dan cium aku sampai hari ini.. IBU
Yang
selalu masak makanan kegemaranku....IBU
kalau
balik ke kampung, yang selalu membekalkan makanan & lauk pauk.....IBU
Yang
selalu simpan dan mengemaskan barang-barangku....IBU
Yang
selalu menyurati aku...IBU
Yang
selalu memuji aku....IBU
Yang
selalu menasihati aku....IBU
Bila ingin
menikah.. orang pertama yang aku tunjuk dan rujuk.....IBU
Kini ....
Aku telah ada pasangan hidup sendiri....
Bila sedang
senang, aku cari....pasanganku
Bila
sedih, aku cari......IBU
Bila berhasil,
aku ceritakan pada..pasanganku
Bila
gagal, aku ceritakan pada....IBU
Bila
bahagia, aku peluk erat....pasanganku
Bila
berduka, aku peluk erat....IBUku
Bila ingin
berlibur, aku bawa....pasanganku
Bila
sibuk, aku hantar anak ke rumah.....IBU
Selalu..
aku ingat pasanganku
Selalu.. IBU
yang ingat kepada aku
Selalu ...
aku akan telepon pasanganku
Entah kapan...
aku ingin telepon IBU
Selalu....aku
belikan hadiah untuk pasanganku
Entah kapan...
aku ingin belikan hadiah untuk IBU
Suatu saat, sang bunda berujar :
"Anakku
..... Kalau engkau telah tamat belajar dan sudah bekerja... bisakah engkau
kirimi uang untuk IBU ? IBU bukan ingin
banyak... seratus ribu sebulan pun cukuplah"..
Berderai
air mata jika kita mendengarnya........
Tapi ketika
IBU telah tiada.... AKU SANGAT MERINDUKAN IBU !
Berapa banyak yang sanggup menyuapkan
ibunya....
Berapa banyak
yang sanggup mencuci muntah ibunya.....
Berapa banyak
yang sanggup menggantikan popok ibunya.....
Berapa banyak
yang sanggup membersihkan najis ibunya.......
Berapa banyak
yang sanggup membuang ulat dan membersihkan luka kudis ibunya....
Berapa banyak
yang sanggup berhenti kerja untuk menjaga ibunya.....
dan akhir
sekali ......... berapa banyak yang sembahyang JENAZAH ibunya......
Seorang anak
mendapati ibunya yang sedang sibuk menyediakan makan malam di dapur, ia lalu
mengulurkan selembar kertas yang bertuliskan sesuatu. Si ibu segera menyambut
kertas yang diulurkan oleh si anak lalu membacanya :
Tarif
upah membantu ibu:
1)
Tolong pergi ke warung / kedai : Rp 5.000,00
2)
Tolong jaga adik : Rp 15.000,00
3)
Tolong buang sampah : Rp 5.000,00
4)
Tolong bereskan kamar : Rp 10.000,00
5)
Tolong siram bunga : Rp 5.000,00
6)
Tolong sapu halaman : Rp 10.000,00
Jumlah : Rp 50.000,00
Selesai
membaca, si ibu tersenyum memandang si anak sambil sesuatu terlintas dalam
pikirannya. Si ibu mengambil sebatang pena dan menuliskan sesuatu di belakang
kertas yang sama :
1)
Biaya mengandungkanmu selama 9 bulan – GRATIS
2)
Biaya air susu yang engkau minum semasa bayi –
GRATIS
3)
Biaya berjaga malam karena menjagamu – GRATIS
4)
Biaya air mata yang menetes karenamu – GRATIS
5)
Biaya kebingungan karena bimbangkanmu – GRATIS
6)
Biaya menyediakan makan, minum, pakaian, dan
keperluanmu – GRATIS
Jumlah Keseluruhan Nilai Kasihku – GRATIS
Berlinang
air mata sang anak ketika membaca apa
yang dituliskan oleh Ibunya. Ia pun menatap wajah ibunya dengan penuh haru dan
meneteskan air mata, memeluknya dan berkata :
"Maafkan
aku Bu, Anak yang tak tahu membalas budi. Aku Sayang Ibu". Lalu diambilnya pena
dan menuliskan “TELAH LUNAS” di atas kertas yang tadi ditulisnya.
Sahabatku
.....
Jika Ibu
adalah sosok yang begitu berarti bagimu , maka sempurnakan baktimu kepadanya
.... karena Surga ada di bawah telapak kaki Ibu .....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar