About Me

Foto saya
Surabaya, Jawa Timur, Indonesia

Sabtu, September 01, 2012

Mengenang Sosok Ibu


MENGENANG SOSOK BUNDA



Kata orang :  aku terlahir dari perut seorang IBU ......
namun, sosok itu kini telah tiada

Teringat dulu ....
Bila dahaga, yang susukan aku....IBU                             
Bila lapar, yang suapkan aku....IBU                               
Bila sendirian, yang sentiasa di sampingku....IBU                     
Kata IBU, perkataan pertama yang aku sebut ..... IBU
Bila bangun tidur, aku cari....IBU                               
Bila ku menangis, orang pertama yang datang ... IBU                  
Bila ingin bermanja, aku dekati....IBU                             
Bila sedih, yang dapat membujukku hanya...IBU                         
Bila nakal, yang memarahi aku....IBU                             
Bila merajuk, yang membujukku cuma....IBU                           
Bila melakukan kesalahan, yang paling cepat marah....IBU                   
Bila takut, yang tenangkan aku....IBU                              
Bila ingin peluk, yang aku suka peluk....IBU                           
Aku selalu teringat akan ....IBU                                 
Bila sedih, aku mesti telepon....IBU                             
Bila senang, orang pertama aku ingin beritahu.....IBU                       
Bila jengkel ..... IBU lah tempatku mencurahkan perasaan ....                             
Bila takut, aku selalu panggil... "buuuuu! "                         
Bila sakit, orang paling risau adalah....IBU                         
Bila akan ujian, orang paling sibuk juga....IBU                         
Bila berbuat salah, yang marah aku dulu....IBU                           
Bila ada masalah, yang paling risau.... IBU                           
Yang masih peluk dan cium aku sampai hari ini.. IBU                       
Yang selalu masak makanan kegemaranku....IBU                         
kalau balik ke kampung, yang selalu membekalkan makanan & lauk pauk.....IBU             
Yang selalu simpan dan mengemaskan barang-barangku....IBU                   
Yang selalu menyurati aku...IBU                               
Yang selalu memuji aku....IBU                                   
Yang selalu menasihati aku....IBU                                  
Bila ingin menikah.. orang pertama yang aku tunjuk dan rujuk.....IBU   
         
Kini .... Aku telah ada pasangan hidup sendiri....     
             
Bila sedang senang, aku cari....pasanganku                             
Bila sedih, aku cari......IBU
                                
Bila berhasil, aku ceritakan pada..pasanganku                         
Bila gagal, aku ceritakan pada....IBU   
                        
Bila bahagia, aku peluk erat....pasanganku                            
Bila berduka, aku peluk erat....IBUku 
                          
Bila ingin berlibur, aku bawa....pasanganku                           
Bila sibuk, aku hantar anak ke rumah.....IBU 
                                
Selalu.. aku ingat pasanganku
Selalu.. IBU yang ingat kepada aku
                               
Selalu ... aku akan telepon pasanganku 
Entah kapan... aku ingin telepon IBU
                              
Selalu....aku belikan hadiah untuk pasanganku             
Entah kapan... aku ingin belikan hadiah untuk IBU     

                  
Suatu saat, sang bunda berujar : 
"Anakku ..... Kalau engkau telah tamat belajar dan sudah bekerja... bisakah engkau kirimi uang untuk IBU ?  IBU bukan ingin banyak... seratus ribu sebulan pun cukuplah"..               
Berderai air mata jika kita mendengarnya........ 

                   
Tapi ketika IBU telah tiada.... AKU SANGAT MERINDUKAN IBU !

Berapa banyak yang sanggup menyuapkan ibunya....
Berapa banyak yang sanggup mencuci muntah ibunya.....
Berapa banyak yang sanggup menggantikan popok ibunya.....
Berapa banyak yang sanggup membersihkan najis ibunya.......
Berapa banyak yang sanggup membuang ulat dan membersihkan luka kudis ibunya.... 
Berapa banyak yang sanggup berhenti kerja untuk menjaga ibunya.....
dan akhir sekali .........  berapa banyak yang sembahyang JENAZAH ibunya......

Seorang anak mendapati ibunya yang sedang sibuk menyediakan makan malam di dapur, ia lalu mengulurkan selembar kertas yang bertuliskan sesuatu. Si ibu segera menyambut kertas yang diulurkan oleh si anak lalu membacanya :

Tarif upah membantu ibu:
1)   Tolong pergi ke warung / kedai  : Rp 5.000,00
2)   Tolong jaga adik : Rp 15.000,00
3)   Tolong buang sampah : Rp 5.000,00
4)   Tolong bereskan kamar : Rp 10.000,00
5)   Tolong siram bunga : Rp 5.000,00
6)   Tolong sapu halaman : Rp 10.000,00
Jumlah : Rp 50.000,00

Selesai membaca, si ibu tersenyum memandang si anak sambil sesuatu terlintas dalam pikirannya. Si ibu mengambil sebatang pena dan menuliskan sesuatu di belakang kertas yang sama :

1)   Biaya mengandungkanmu selama 9 bulan – GRATIS
2)   Biaya air susu yang engkau minum semasa bayi – GRATIS
3)   Biaya berjaga malam karena menjagamu – GRATIS
4)   Biaya air mata yang menetes karenamu – GRATIS
5)   Biaya kebingungan karena bimbangkanmu – GRATIS
6)   Biaya menyediakan makan, minum, pakaian, dan keperluanmu – GRATIS
Jumlah Keseluruhan Nilai Kasihku – GRATIS

Berlinang air mata sang anak ketika  membaca apa yang dituliskan oleh Ibunya. Ia pun menatap wajah ibunya dengan penuh haru dan meneteskan air mata, memeluknya dan berkata :

"Maafkan aku Bu, Anak yang tak tahu membalas budi. Aku Sayang Ibu". Lalu diambilnya pena dan menuliskan “TELAH LUNAS” di atas kertas yang tadi ditulisnya.

Sahabatku .....
Jika Ibu adalah sosok yang begitu berarti bagimu , maka sempurnakan baktimu kepadanya .... karena Surga ada di bawah telapak kaki Ibu .....