About Me

Foto saya
Surabaya, Jawa Timur, Indonesia

Senin, November 12, 2012

Integrasi Kurikulum: Model Sequenced


MODEL SEQUENCED

A.   Pengertian Model Sequenced
Model Sequenced adalah model pembelajaran terpadu yang menekankan pada urutan karena adanya persamaan-persamaan konsep, walaupun mata pelajarannya berbeda. Dalam hal ini model Sequence membelajarkan beberapa konsep yang hampir sama diajarkan secara bersamaan (konsepnya), sementara salah satu konsep tersebut tetap diajarkan secara terpisah. Hal itu dilakukan dengan cara mengatur ulang beberapa topik dan diurutkan agar dapat serupa satu sama lain.
Guru dan partner mencoba untuk menyamakan isi kurikulum yang berbeda guna membuat pemahaman yang lebih baik bagi siswa yang belajar dari keduanya. Pada model ini kedua disiplin tetap murni. penekanan khusus tetap pada domain bidang study, tetapi siswa mendapat keuntungan dari isi yang terkait.
Misalnya, seorang guru bahasa Indonesia membahas tentang novel berlatar belakang sejarah perjuangan yang menggambarkan suatu masa di jaman lampau, sementara guru sejarah juga mengajarkan masa perjuangan yang sama di zaman lampau yang di bahas oleh guru bahasa indonesia. Dalam hal ini dapat disimpulkan konsep-konsep yang sama dalam mata pelajaran bahasa indonesia dengan mata pelajaran sejarah diajarkan secara bersamaan, meskipun keduanya termasuk mata pelajaran yang berbeda.

B.   Ciri-Ciri Model Sequenced
  1. Topik atau unit pada satu mata pelajaran disusun dan diurutkan bertepatan dengan unit mata pelajaran lain.
  2. Ide atau konsep yang sama pada satu mata pelajaran diajarkan juga pada mata pelajaran lain, walaupun tetap pada pengajaran yang terpisah.

C.   Pendapat Dari Para Ahli Mengenai Model Sequenced
John Adams mengatakan bahwa: ”buku pelajaran bukan pedoman satu-satunya dalam melakukan proses pembalajaran. Akan tetapi, proses pembalajaran saat ini guru lebih sering mengikuti format dan tata letak teks pada buku pelajaran”.
Pendapat dari John bahwa pembelajaran akan lebih masuk akal dan bermakna bagi siswa apabila guru mengatur urutan konsep-konsep yang berkaitan, dalam mata pelajaran yang berbeda.

D.   Keuntungan model sequenced.

      Bagi Guru
  • Dengan mengatur urutan topik, bab, dan unit, guru dapat membuat prioritas kurikuler, tidak sekedar mengikuti urutan yang sudah dibuat dalam buku teks.
  • Dengan pembelajaran model sequenced ini guru dapat membuat keputusan penting tentang konten dari sudut pandang yang disengaja terkait dengan topik disiplin membantu mereka memahami study mereka dikedua bidang konten.
        Bagi siswa
  • Murid-murid melihat guru dimata pelajaran yang berbeda, isi mata pelajaran yang berbeda, dalam waktu yang berbeda guru membuat poin (topik, bab, & unit) maka siswa dapat memperkuat pengetahuannya dan mendapat pembelajaran yang lebih bermakna.
  • Selain itu dari pengurutan yang disengaja mengenai topik-topik yang terkait dari disiplin-disiplin ilmu membantu mereka membuat pemahaman. Dengan diintergasikan model sequenced membantu transfer belajar siswa.
 
E.    Kelemahan Model Sequenced
Kelemahan dari model sequenced adalah dibutuhkannya kompromi untuk membentuk model, guru-guru harus memiliki otonomi dalam membuat urutan kurikulum dengan partner mereka, selain itu juga untuk membuat urutan sesuai dengan kejadian-kejadian yang terakhir (yang terjadi saat ini) membutuhkan kerjasama dan fleksibelitas dari semua orang yang terlibat.

F.    Penggunaan Model Sequenced
Model sequenced ini berguna pada tahap awal proses integrasi yang mengunakan dua bidang disiplin yang mudah dikaitkan dengan yang lainnya, guru harus bekerja dengan seorang partner, mulai membuat daftar isi kurikuler secara terpisah, kemudian tim ini mencoba untuk mengurutkan isi yang terpisah tersebut sehingga keduanya dapat cocok. Mereka mencoba menyamakan isi kurikulum yang berbeda guna membuat pemahaman yang lebih baik bagi siswa yang belajar dari keduanya (mata pelajaran). Jadi dapat disimpulkan bahwa model Sequenced ini dapat digunakan saat terdapat konsep-konsep yang sama pada mata pelajaran.

Contoh penggunaan Model Sequenced dalam bidang studi Sosial dan Bahasa:


Sequenced:
 
Seni Bahasa
Studi Sosial
1. Robin Hood
2. Nellie Bly
3. Catatan Harian Anne Frank
4. Perjalanan tengah malam Paul Revere
5. Kerja keras yang membawa kebebasannya
1. Revolusi Amerika
2. Perang sipil
3. Perubahan hak pilih wanita
4. Abad pertengahan
5. Perang Dunia II


Untuk mengaplikasikan model Connected pada proses pembelajaran di sekolah, langkah-langkah pengembangan dapat dilakukan, sebagai berikut :
  1. Menganalisis isi kurikulum.
  2. Think Back (Re-design): Memilih dua mata pelajaran sejenis dan mengurutkan topik atau konsep dari masing-masing mata pelajaran dengan periode waktu yang sejajar.
  3. Think Ahead (Design): Memikirkan urutan yang logis dari kedua mata pelajaran dan menempatkan ke dalam urutan yang tepat.
  4. Think Again (Refine): Mendesain atau meredesain unit, topic, atau konsep dari kedua mata pelajaran yang secara logis dapat diajarkan dengan periode waktu yang sejajar.


 Think Back: Re-Design


Think Ahead: Design

 

Think Again: Refine


 

PENALARAN PENTING:

"Sebagai guru kelas yang berpikir masuk akal untuk mengajar di  suatu lembaga, dimana pada saat yang sama mengajar pada suatu kelas dengan tujuan untuk meningkatkan kebermaknaan para siswa dalam pelajaran.“
Pemetaan Kurikulum merupakan langkah mendasar menuju integrasi kurikulum.
Pemetaan kurikulum dari bulan ke bulan, membuat ruang lingkup, mengurutkan unit yang terlihat cocok  dan dapat diakses oleh semua tim serta dapat diajarkan dalam kelas.
Peta kurikulum kemudian dapat dimanipulasi untuk memaksimalkan hubungan alami antara dua unit. Pengurutan unit dengan guru lain adalah cara mudah untuk memastikan bahwa siswa melihat hubungan antara keterampilan dan konsep yang yang diajarkan oleh kedua guru dalam proses mengajar. 
Mencari peluang strategi untuk mencoba mengubah urutan ketika mengajarkan sesuatu. Salah satu dari integrasi termudah dapat diletakkan paling awal. Tim tidak memerlukan banyak waktu setelah urutan ditetapkan. Dua guru menggunakan dua langkah proses : (1) daftar urutan tradisional topik atau unit dan (2) berbicara tentang mana yang akan diajarkan bersamaan, membuat tanda cek pada masing-masing unit.

Daftar Kepustakaan :
Depdiknas. Permendiknas Nomor 23 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas.
Fogarty, R. 1991. How To Integrate The Curricula. Illionis: IRI/Skylight Publishing Inc.
Fogarty, R. 2009. How To Integrate The Curricula 3rd Edition. California: Corwin A Sage Company

Sumber:
Rinarta I.N, Citriana M.Y. 2012. Chapter Report: Model Sequenced. Tugas Perkuliahan 
      PPs Unesa Surabaya. Tidak Dipublikasikan.


 

1 komentar: